Gizi Penting, Cegah Stunting

       Setiap tanggal 25 Januari, negara kita memperingati Hari Gizi Nasional. Nah, di Hari Gizi Nasional kali ini, Kemenkes mengusung tema “Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat Berprestasi” dan sub tema “Mewujudkan Kemandirian Keluarga dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk Pencegahan Stunting”. Beberapa lembaga pemerintah maupun nonpemerintah pun ikut menggaungkan slogan 1000 HPK ini dengan berbagai variasi susunan kata namun tetap dengan makna yang sama, salah satu contohnya “1000 Hari Pertama Ananda” dari GNFI (Good News From Indonesia) ini.

       Seribu hari pertama ananda ini erat kaitannya dengan perbaikan gizi, khususnya stunting. Di sini saya akan membahas seputar isu stunting. Mengapa? Alasannya pertama, karena perbaikan gizi sangat penting perannya dalam rangka menuju bangsa Indonesia yang sehat berprestasi, seperti tema Hari Gizi Nasional tadi. Memang terdengar klise. Namun, tanggung jawab untuk mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang sehat berprestasi memang berada di pundak kita semua, warga Indonesia ini, termasuk saya dan kalian semua. Meski saya tidak banyak berperan, tapi setidaknya saya bisa menularkan semangat positif untuk mengedukasi masyarakat sekitar mengenai pemahaman pentingnya mencegah stunting pada 1000 hari pertama ananda.

       Kedua, karena sebagian besar masyarakat kita belum menganggap stunting sebagai masalah yang harus dicari solusinya. Sebagian besar orang masih menganggap stunting adalah hal biasa, normal, dan terkait dengan genetik yang tidak dapat diubah. Padahal kita bisa mengupayakan pencegahan stunting ini melalui 1000 Hari Pertama Ananda yang meliputi 3 hal, yakni pola makan, pola asuh, dan sanitasi lingkungan. Ketiga hal tersebut harus dioptimalkan pada 1000 hari pertama ananda. Seribu hari ini terdiri dari 270 hari (9 bulan 10 hari) saat di dalam kandungan dan 730 hari di luar kandungan (usia bayi 0-24 bulan).

                 Stunting dari segi bahasa bermakna “kerdil”. Sejalan dengan makna itu, menurut WHO, stunting berarti kondisi gagal tumbuh dan berkembang pada anak yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi kronis, infeksi berulang di awal usianya, dan stimulasi psikososial yang kurang memadai. Stunting salah satunya ditandai dengan tinggi badan anak yang cenderung lebih pendek dibanding anak seusianya. Kondisi stunting ini bersifat permanen jika tidak segera diatasi dalam kurun waktu 1000 hari pertama kehidupan. Saat janin kekurangan asupan gizi di dalam kandungan, janin tersebut melakukan upaya adaptasi metabolisme di dalam tubuhnya. Pada tahap selanjutnya (usia 0-24 bulan), bayi tersebut tetap harus mengejar kekurangan asupan gizi yang dialami saat di dalam rahim. Ketika asupan zat gizi saat usia 0-24 bulan belum juga memadai, maka bayi tersebut akan mengalami beberapa keterlambatan tahap tumbuh kembang. Jika tidak segera dilakukan koreksi asupan gizi dan stimulasi psikososial yang optimal, maka mengakibatkan level IQ yang rendah dan penyakit degeneratif di usia dewasanya kelak, yang akhirnya berujung pada kualitas SDM yang berdaya saing rendah pula. Pencegahan stunting pada 1000 hari pertama ananda ini melalui meliputi 3 hal penting. Untuk membaca artikel selengkapnya, silakan mampir ya!

Made with Slides.com